Arsip | Oktober, 2011

BAHAGIAKU..

9 Okt

               Sengatan panas yang menyelimuti  daerah  Ciputat dari hari ke hari semakin bergejolak, kendaraanpun berderetan seperti semut yang sedang berjalan mencari makanan, sebagian orang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing.  Ada yang mencari penghidupan dengan cara meminta-minta, adapula yang mengamen. Apapun yang mereka lakukan hanya untuk mencari sesuap nasi,demi untuk bertahan hidup. Adapun sebagian mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sibuk pula dengan aktifitasnya masing- masing. Ada yang ke perpustakaan untuk mencari bahan presentasi tugas kuliah, ada juga yang sedang makan di kantin. Motor-motor berderetan hampir di seluruh kawasan kampus UIN, karena kebanyakan mahasiswa ataupun dosen berangkat ke kampus dengan mengendarai sepeda motor. Adapula yang berangkat ke kampus dengan berjalaan kaki.

               Suatu hari, ketika seorangConductor (pelatih) Paduan Suara Mahasiswa, atau yang lebih Kita kenal dengan sebutan PSM, mengumumkan suatu kabar gembira kepada anggota paduan suara UIN Jakarta. Seorang pelatih berujar,“Teman-teman, sebentar lagi kita akan mengadakan Pentas Tahunan, saya ingin kita menyiapkan konser ini dengan serius dan yang tidak serius dipersilakan untuk tidak mengikuti konser. Tujuan kita mengadakan konser ini agar Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UIN Jakarta lebih dikenal oleh masyarakat luas dan kalangan Mahasiswa, kebetulan konser ini diadakan bertepatan dengan tahun ajaran baru. Tujuan kita yang paling utama adalah supaya bisa merekrut anak-anak baru dan saya mau kita tidak main-main dalam latihan ini, dibutuhkan keseriusan.”

              Redi, salah seorang anggota PSM UIN Jakarta berkata ”.iya Kak, kayanya sudah jarang sekali kita tidak menghibur masyarakat dan para mahasiswa lagi Kak, kayanya seru tuh. Itung-itung sekalian menguji mental kita Kak.” Anggota PSM UIN Jakarta yang lain pun ikut senang, mereka bersorak serentak dengan mengucapkan kata “SETUJUUU kak”. Dalam berlatih dengan serius, berdo’a, dan bersungguh-sungguhlah yang insya Allah dapat membantu kami tampil semaksimal mungkin. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat At-Taubah(9): 105

وَقُلِاعْمَلُوافَسَيَرَىاللَّهُعَمَلَكُمْوَرَسُولُهُوَالْمُؤْمِنُونَوَسَتُرَدُّونَإِلَىعَالِمِالْغَيْبِوَالشَّهَادَةِفَيُنَبِّئُكُمْبِمَاكُنْتُمْتَعْمَلُون

              “Dan Katakanlah: “Bekerjalah Kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan Kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.(Q.S. At- Taubah {9} : 105)

              Hari demi hari telah kami lewati, banyak cobaan dan rintangan yang kami hadapi, cobaan terberat mungkin dirasakan oleh sang pelatih.  Untuk menjadi seorang pelatih dalam Kelompok Paduan Suara dibutuhkan mental yang sangat kuat, terutama dalam menghadapi Mahasiswa/Mahasiswi UIN Jakarta. Tidak semua dari anggota paduan suara disiplin. Ada juga sebagian dari mereka yang indisipliner. Oleh karena itu menjadi seorang pelatih harus ekstra sabar, sebagaimana Firman Allah SWT dalam (surat Al- Baqarah {2} : 157) yang berbunyi:

الآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفًا فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

           “Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

               (Q.S Al- Anfal {8} : 66)

           Yang dituntut untuk bersabar Tidak hanya seorang pelatih saja, seluruh anggota paduan suara pun juga harus memiliki kesabaran ekstra. Dibutuhkan kerjasama antara pelatih dengan penyanyinya, dan seorang Pelatih harus menjaga sikap terhadap penyanyi supaya mood para penyanyi dalam menyanyikan lagu-lagu yang akan dinyanyikan bisa berekspresi semaksimal mungkin. Bayangkan jika para penyanyi tidak mood dalam menyanyikan lagu-lagu yang akan dibawakan, pasti nyanyinyapun kacau tidak karuan.

PSM UIN Jakarta..

             Lima bulan lamanya kita latihan, tidak terasa waktu cepat berlalu. Akhirnya disepakati oleh semua pihak, baik dari pelatihnya maupun para penyanyi bahwasanya konser PSM UIN Jakarta akan di selenggarakan pada hari Jum’at tanggal 30 september 2011. Rencananya kita akan mengadakan konser dua kali, yakni di aula Student Centre dan di Erasmus Huis (Kedutaan Belanda) yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober mendatang. Para penyanyi terjun kelapangan untuk mempersiapkan konser PSM UIN Jakarta yang tidak lama lagi akan berlangsung. Ada yang mengantar surat undangan ke pejabat-pejabat Uin, yakni ke Pudek 1 dan Pudek 2,  adapula yang menjual tiket, kemudian sebagian yang lain memasang banner dan menyebarkan pamplet ke Mahasiswa/Mahasiswi. Memasang panggung dan dekorasi aula pun kami yang melakukannya, memang harus dilakukan seperti itu karena dengan berbuat seperti itu kebersamaan dan rasa kekeluargaan pun akan terjadi dengan sendirinya.

           Dua hari sebelum hari H, kita mengadakan geladi kotor di aula, semua perlengkapan konser pun dipasang, termasuk memakai Kostum, penyanyi perempuan menggunakan kostum biru,  jilbab warna krem dan sepatu Hil’s, sedangkan penyanyi laki- laki menggunakan kemeja warna biru, jas warna silver dan sepatu pantoefl.

             Tibalah hari yang ditunggu-tunggu, yakni hari Jum’at malam. Konser dilaksanakan pada jam 19.00 WIB. Penonton berdatangan ke aula satu-persatu, perasaan tegang, cemas, dan takutpun kami rasakan. Tapi kami percaya kami bisa melakukan performance yang terbaik. Sebelum memulai menyanyi kita mengutamakan ber’doa terlebih dahulu, karena dengan berd’oa akan menjadi kekuatan buat kami. Dan kami percaya akan hal itu, karena kami percaya Allah bersama kami.

            Selangkah demi selangkah kami naik ke atas panggung, hanya mungkin perasaan tegang yang dapat kami rasakan. Tetapi kami percaya kami BISAAAA.. Bismillahirrahmanirrahim… lagu pertama yang kami bawakan yakni lagu “Tadarus”, dilanjutkan dengan lagu kedua “O inani keke” lagu daerah asal Papua, kemudian menyusul lagu ketiga, keempat, dan lagu-lagu berikutnya. Perasaan bahagia menyertai kami ketika penonton bersorak meneriaki kami dengan kata “ Wikwiiiw… Wikwiiw… Wikwiiiw… apalagi di lagu ke tujuh lagu “Terlena” yang di populerkan oleh Ikke Nurjannah, solist-nya bernama Rit wahyuni, banyak para penonton yang memuji Rit. Ujar salah seorang penonton “suaranya enak didengar, dan merdu. Allhamdulillah ternyata perjuangan kita selama lima bulan lamanya ternyata tidak sia-sia. Dan para penonton pun merasa terhibur dengan penampilan PSM UIN Jakarta. Banyak perkataan dari para penonton yang bilang ternyata tidak sia-sia datang kesini, nyanyiannya bagus dan memuaskan, hanya perasaan syukur yang dapat kami ucapkan. Mudah-mudahan, konser di Erasmus Huis (Kedutaan Belanda) bisa lebih baik dibandingkan dengan konser yang di Aula SC. Amiiiiiiiiiiiiiin…